Pascasarjana ISI Surakarta Gelar FGD untuk Penguatan Dokumen Kurikulum dan RPS Program Magister Seni

Pascasarjana ISI Surakarta – Pada 6 Desember 2024 Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema penyusunan dokumen kurikulum dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) untuk Program Magister Seni di Lorin Hotel. Acara ini berlangsung selama dua hari, Jumat hingga Sabtu (6-7 Desember 2024), dihadiri oleh pengajar, akademisi, praktisi, dan stakeholder yang dapat mengembangkan pembelajaran.

FGD ini menghadirkan narasumber utama, yaitu Dr. Dwi Sulistyorini, S.S., M.Hum., dari Universitas Negeri Malang (UM), dan Prof. Dr. Wagiran, S.Pd., M.Pd., dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kedua narasumber menjadi pemantik diskusi yang membahas strategi penyusunan kurikulum berbasis capaian pembelajaran (Outcome-Based Education/OBE), sesuai dengan kebijakan terbaru, seperti Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2023 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Menteri Nomor 53 Tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu.

Dalam sambutannya, Dr. Handriyotopo, S.Sn., M.Sn., Ketua Program Studi Seni Program Magister ISI Surakarta, menekankan pentingnya RPS sebagai dokumen fundamental dalam mendukung rekonstruksi kurikulum yang adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat. “RPS bukan hanya menjadi alat bantu pengajaran, tetapi juga instrumen strategis untuk menjamin mutu pembelajaran yang simultan dan relevan,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Pascasarjana ISI Surakarta, Prof. Dr. Dra. Sunarmi, M.Hum., menegaskan bahwa penyusunan RPS yang berkualitas akan mendukung pencapaian akreditasi program studi dan pengembangan keilmuan seni. “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan pencerahan bagi para dosen, terutama dalam memahami penerapan CPL (Capaian Pembelajaran Lulusan) dan CPMK (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah) secara lebih baik,” ujar Prof. Sunarmi.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor I ISI Surakarta, Prof. Dr. Bambang Sunarto, S.Sen., M.Sn., yang membacakan pesan dari Rektor ISI Surakarta, Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum., menyoroti pentingnya transformasi metode pembelajaran. Ia menyebutkan bahwa 55% proses pembelajaran kini diarahkan menggunakan metode berbasis proyek (project-based learning) dan berbasis kasus (case-based learning). “Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan analitis mahasiswa sekaligus mendorong inovasi dalam seni,” tegasnya.

Dalam diskusi ini, para peserta mengeksplorasi berbagai teori terbaru yang relevan dengan dinamika keilmuan seni, termasuk isu-isu kontemporer yang memengaruhi perkembangan seni budaya. Selain itu, disepakati bahwa penyusunan RPS yang baik harus mampu menjembatani kebutuhan akademik dan praktis, serta memberikan kontribusi nyata terhadap indikator kinerja utama institusi.

FGD ini menjadi langkah strategis Pascasarjana ISI Surakarta dalam memastikan kurikulum dan RPS yang disusun mampu bersaing di tingkat global, dengan tetap mengakar pada nilai-nilai seni dan budaya Nusantara.

[AK. Dawami]

Berikut ini dokumentasinya: