KOMPARASI FUNGSI PENGADEGANAN DALAM MENGGAMBARKAN EFIKASI DIRI KARAKTER AJOKAWIR PADA FILM SEPERTI DENDAM RINDU HARUS DIBAYAR TUNTAS DAN MAY PADA FILM 27 STEPS OF MAY – Afrizal Rinaldo

Pascasarjana ISI Surakarta menyelenggarakan ujian Kelayakan S2 atas nama Afrizal Rinaldo pada hari Senin tanggal 13 Januari 2025. Para penguji diantaranya Dr. Drs. Budi Setiyono, M.Si. sebagai Ketua Penguji, Dr. Ranang Agung Sugihartono, S.Pd., M.Sn. sebagai Pembimbing dan Dr. Handriyotopo, S.Sn., M.Sn. sebagai Penguji.

Dalam ujiannya, Afrizal Rinaldo mengungkapkan, bahwa dewasa ini marak film yang mengangkat kekerasan seksual di Indonesia tapi kurang memperhatikan penggambaran efikasi diri karakter utama sebagai korban dengan tepat sehingga tidak mampu memberikan edukasi yang tepat kepada penonton serta mengurangi kualitas film, seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas dan 27 Steps of May merupakan dua film bergenre drama yang mengangkat permasalahan kekerasan seksual terhadap anak dengan segudang prestasi. Prestasi tersebut tidak terlepas dari cara sineas membangun pengadeganan pada kedua film untuk menggambarkan efikasi diri karakter utama. Afrizal Rinaldo juga menyatakan, bahwa sejalan dengan rumusan masalah tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami adegan-adegan, fungsi, serta persamaan dan perbedaan pengadeganan dalam menggambarkan efikasi diri karakter utama pada kedua film. Penelitian Afrizal ini berjenis kualitatif dengan teori mise en scene milik David Bordwell, Kristin Thompson, dan Jeff Smith, beserta teori karakterisasi milik Dennis Petrie sebagai teori penunjang, kemudian dibedah dengan pendekatan social cognitive milik Albert Bandura untuk menjawab ketiga rumusan masalah. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini meliputi studi dokumen, studi pustaka, dan wawancara. Proses analisis data pada penelitian ini menggunakan enam langkah yang dikemukakan oleh John W. Creswell. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya sebelas adegan yang menggambarkan efikasi diri karakter utama pada film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas dan sepuluh adegan pada film 27 Steps of May. Adegan-adegan yang dipilih Afrizal memiliki kecenderungan menunjukkan perubahan perilaku karakter utama lewat penampilan, gestur, ekspresi, dan dialog.

Melalui analisa Afrizal, diketahui bahwa pengadeganan pada kedua film memiliki tiga fungsi dalam menggambarkan efikasi diri kedua karakter utama yakni membentuk karakterisasi, membangkitkan emosi, dan menggerakkan cerita. Sedang persamaanannya pada pengadeganan kedua film ini dalam menggambarkan efikasi diri meliputi penampilan, gestur, ekspresi, dan dialog yang menunjukkan perubahan terhadap proses kognitif kedua karakter utama. Persamaan lain meliputi peran karakter pendukung sebagai pemberi afeksi dan motivasi untuk meningkatkan efikasi diri karakter utama. Menurut Afrizal, perbedaan pengadeganan diantara kedua film ini dalam menggambarkan efikasi kedua karakter utama meliputi dampak yang diberikan trauma terhadap proses kognitif kedua karakter utama yang ditunjukkan dengan penampilan, gestur, ekspresi, dan dialog. Perbedaan lain meliputi penggambaran motivasi dan afeksi kedua karakter utama. Ajo menghindari masalah untuk menjadi pribadi yang lebih baik demi Iteung, sedangkan May menghadapi masalah untuk melawan traumanya dan menyelamatkan Pesulap.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan Afrizal Rinaldo diketahui bahwa terdapat sebelas adegan dalam film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas dan sepuluh adegan dalam film 27 Steps of May yang menggambarkan efikasi diri kedua karakter utama. Penggambaran tersebut didukung oleh elemen pengadeganan yang meliputi penampilan, gestur, kekspresi, dan dialog. Keempat elemen tersebut berfungsi untuk membentuk karakterisasi, membangkitkan emosi, serta menggerakkan cerita guna mendukung penggambaran efikasi diri kedua karakter utama dalam kedua film.

Menurut Afrizal Rinaldo, selain persamaan, terdapat beberapa perbedaan pada elemen pengadeganan yang dibangun kedua sineas untuk menggambarkan efikasi diri kedua karakter utama pada kedua film. Kedua karakter utama dalam kedua film mengalami gangguan pada proses kognitif dengan dampak yang berbeda setelah menjadi korban kekerasan seksual. Edwin sutradara film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas menggambarkan Ajo sebagai pria agresif dan suka berkelahi untuk menutupi impotensinya, sedangkan Bhawarni sutradara film 27 Steps of May menggambarkan May sebagai gadis tertutup dan tidak mampu berkomunikasi. Hal tersebut ditunjukkan melalui penampilan, gestur, dan ekspresi kedua karakter. Afrizal Rinaldo mengamati perbedaan selanjutnya ada pada penampilan, gestur, ekspresi, dan dialog dalam menggambarkan motivasi serta afeksi keduanya. Ajo menghindari masalah untuk menjadi pribadi yang lebih baik demi Iteung, sedangkan May menghadapi masalah untuk melawan traumanya dan menyelamatkan Pesulap. Perbedaan-perbedaan tersebut bagi Afrizal Rinaldo menunjukkan perbedaan sudut pandang kedua sineas dalam menggambarkan efikasi diri kedua krakter utama.