Ujian Tugas Akhir S2 Pascasarjana ISI Surakarta Atas Nama FX. Tri Mulyono

Pada hari Kamis, 25 Januari 2024, Pascasarjana ISI Surakarta menyelenggarakan Ujian Tugas Akhir S2 an. FX. Tri Mulyono NIM: 212111035, angkatan tahun 2021
Minat :Penciptaan Film
Judul Tesis: BONI
Tim Penguji:

  1. Dr. Handriyotopo, S.Sn., M.Sn (Ketua Dewan Penguji)
  2. Dr. Gede Putu Wiranegara, M.Sn (Pembimbing)
  3. Dr. Ranang Agung Sugihartono, S.Pd., M.Sn (Penguji)

ABSTRAK

Polisi mengemban tugas sebagai aparatur negara dalam bidang penegakan hukum. Bahkan Polisi sering dianggap sebagai “Hukum Berjalan.”
Menyandang predikat tersebut tidaklah mudah, karena pada kenyataannya Polisi justru banyak melakukan pelanggaran hukum. Hal ini menuai banyak tuntutan rasa keadilan dari masyarakat luas. Jika anggota polisi terungkap melakukan pelanggaran hukum, jatuhnya tuduhan (biasanya) karena ulah oknum, bukan institusinya. Mencermati kasuskasus yang terjadi pada anggota polisi ini mendorong Pengkarya untuk mengangkat profil seorang polisi yang inspiratif, melalui media film bentuk dokumenter expository. Masih ada anggota polisi yang jujur berintegritas, bekerja berdasar aturan mainnya.
Film dokumenter mengenai sosok/profil seorang Polisi tidaklah banyak, karena anggota polisi terikat oleh hirarki institusinya. Kecuali untuk kepentingan tertentu, seperti untuk studi seperti film Boni ini, misalnya.
Senyampang ada kesempatan menampilkan sosok anggota polisi ini Pengkarya termotivasi untuk mengangkatnya. Di era media digital berbasis internet, di mana penyebarluasannya super cepat melalui platfom media social. Karena itu perlu disebarluaskan melalui media film. Secara format sajian Pengkarya menetapkan pilihan documenter bergaya expository. Dari ide dasar ini, Pengkarya mulai melakukan riset untuk medapatkan validitas dan akurasi, sehingga karya yang ditampilkan benar adanya karena berdasarkan data dan realitas. Hasil riset diolah dan diformulasikan dalam bentuk script agar runtutannya jelas. Film yang bagus didukung oleh dua faktor: naratif dan sinematik. Ketika script/naskah film dokumenternya sudah jelas, maka perlu segera dipikirkan tahap operasionalnya. Di tahap ini melakukan eksekusi dari ideide yang tertuang di script (naskah). Dalam tahap produksi ini mutlak ditentukan lokasinya. Demi menghasilkan karya documenter yang bagus dalam sinematic, maka tahap pasca produksi dengan melakukan editing vii perlu dikerjakan oleh editor yang mandiri, karena “editor is second director.”
Ketika sudah selesai produksinya perlu dipikirkan “bagaimana film yang bernilai ini dapat dinikmati/ditonton oleh masyarakat luas. Harapannya dengan mengangkat tema film tersebut, nilai-nilai keutamaan yang dijalankan dan ditunjukkan oleh sosok/pelaku/polisi semakin mampu mempengaruhi secara internal dalam institusi kepolisian maupun masyarakat luas. Dengan demikian harapannya institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) benar-benar menjadi “Penegak dan Pelaku Hukum” yang diharapkan masyarakat luas.

Kata kunci: Polisi, Film, Dokumenter expository.

Dokumentasi: