Pameran Karya Studio I dan III Seni Rupa Mahasiswa Pascasarjana Program Magister

SAMBUTAN DIREKTUR PASCASARJANA

MAHASISWA PROGRAM STUDI SENI PROGRAM MAGISTER

PASCASARJANA ISI SURAKARTA

11 PEBRUARI 2022

Dr. Sunarmi, M.Hum.

DUALISM” menarik diangkat sebagai tema sebagai tema Pameran Tugas Matakuliah Studi I & III Mahasiswa Program Studi Magister Pascasarjana ISI Surakarta. Tema ini tentunya perlu penjabaran walaupun pada karya seni penikmat dapat mengapresiasi sendiri tanpa harus mengekor dari senimannya. Demikian pula seniman atau pencipta dapat mngapresiasi sendiri sesuai konteks tanpa harus terikat dari semangat awal mencipta.

Tugas Studio pada Program Magister pada dasarnya merupakan jembatan mengantarkan mahasiswa memiliki kompetensi kepekaan dan kesadaran dalam memahami fenomena batin tentang pergulatan  kreatifitas, yang diekspresikan secara visual dalam sebuah karya seni untuk dikomunikasikan pada penikmat. Pameran adalah sebuah sarana untuk mengapresiasiasi karya seni. Pameran adalah proses sadar untuk memamahi dan menghargai karya seni melalui penafsiran makna yang terkandung dalam karya.

Namun demikian harus disadari bahwa karya seni itu adalah sebuah teks dan ditandai tekstualitas. Sebagai teks dapat berasal dari, dan sebagai pengantar kepada teks-­‐teks berikutnya. Teks juga rangkaian tanda-­‐tanda yang distrukturkan oleh “jejak jejak” (traces) otonom. Dengan demikian, seni rupa atau seni pertunjukan juga adalah teks yang merupakan jalinan tanda-­‐tanda yang distrukturkan oleh jejak-­‐jejak otonom atau berdiri sendiri-­‐sendiri. Sebagai mahasiswa Pascasarjana Program Seni tentunya harus dapat terbuka atas keberagaman pendapat tentang karya seni.

Berdasarkan konteks pemikiran tersebut di atas, dalam mengapresiasikan karya seni, maka penikmat dapat secara bebas mengapresiasikan infrastruktur khusus atau “:jejak-­‐jejak” goresan pada karya yang menarik perhatiannya tanpa mengindahkan makna yang dikomunikasikan oleh perupanya. Ia menghubungkan jejak-­‐jejak atau infrastruktur karya dengan teks-­‐teks, baik filsafat, maupun teks-­‐teks lainnya sejauh ia menghendakinya. Teks-­‐teks dilepas dari konstruksi kesatuannya. Dengan ini, konstruksi pemikiran tentang seni yang selalu cenderung mengarah kepada kesatuan atau totalitas, dialihkannya ke wacana pertebaran jejak-­‐jejak otonom.

Gambaran di atas mendasar pada dekonstruksi Derrida terhadap “kebenaran” dalam seni rupa adalah usaha untuk memperluas wacana “kebenaran” (kenyataan ada) karya seni rupa ke luar wacana yang dibingkai filsafat yang logo dan fonosentris. Gerakan ke luar “melampaui” (goes beyond) filsafat ini tidak diberi batasan yang tegas, kecuali ia bermain dengan wacana tersebut dan pada waktu dan keadaan tertentu ia memutuskan “permainan”nya sudah cukup. Putusan cukup inilah yang membatasi karya seni, dalam hal ini karya seni rupa, dengan dunia. Mahasiswa Pascasarjana ISI Surakarta hendaknya dapat menjadi agen terjadi dialog aktif produktif. Masa Pandemi yang telah merubah pola hidup kita, agar menghindari kerumunan bukan berarti berhenti dari aktifitas. Tetap pada Prokes bersinergi dengan tehnologi dan informasi Mahasiswa Program Studi Seni Program Magister terus produksi dalam berpikir dan berkarya menembus batas, melakukan eksplorasi perspektif membangun cakrawala pandang menemukan ide gagasan dalam penciptaan seni.

Selaku pimpinan, saya mendukung segala bentuk kegiatan akademis yang dilakukan dalam hal meningkatkan kualitas lulusan yang mampu menciptakan karya-­‐karya terbaik dan menghasilkan ilmu-­‐ilmu baru dalam bidang seni yang dapat dipertanggungjawabkan. Akhir kata, ada suatu permasalahan yang harus di pecahkan, yang menjadi jalan pencerah bagi peserta akademik kita, menjadi rekomendasi pada kegiatan Pameran Tugas Studio I & III adalah menjadi jembatan sukses pada matakuliah berikutnya terutama pada Tesis Penciptaan. Hasil Paemran “Dualism “ diharapkan mampu menambah kekayaan intelektual akademik melalui Penciptaan Karya dan Pengkajian Seni Institut Seni Indonesia Surakarta dalam mengisi ruang publikasi. Semoga Program Studi Seni Program Magister khususnya matakuliah Studio I & III mampu memberikan sumbangsihnya kepada lembaga dalam merealisasikan visi Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta sebagai Pusat Unggulan Seni di Tingkat Global.

Surakarta, 10 Januari 2022

Direktur Pascasarjana ISI Surakarta

Dr. Sunarmi, M.Hum. NIP 1967030519980320