Sidalupa: Transformasi Hikayat Menuju Teater Modern di Kabupaten Aceh Barat – Ujian Proposal S3 Fani Dila Sari

Pada hari ini, Kamis tanggal 10 April 2025 diselenggarakan ujian Proposal Program Doktor Pascasarjana ISI Surakarta atas nama Fani Dila Sari dengan judul Disertasi “Sidalupa: Transformasi Hikayat Menuju Teater Modern di Kabupaten Aceh Barat”.

Dalam ujian ini hadir Prof. Dr. Dra. Sunarmi, M.Hum. sebagai Ketua Penguji, Dr. Zulkarnain Mistortoify, M.Hum. sebagai Sekretaris, Prof. Dr. Sri Rochana W., S.Kar., M.Hum. sebagai Promotor, Dr. Sunardi, S.Sn., sebagai Ko Promotor I. Adapun yang bertindak sebagai tim Penguji yaitu Prof. Dr. Sarwanto, S.Kar., M.Hum., Dr. Drs. Nur Iswantara. M.Hum. dan Dr. Suyanto, S.Kar., M.A.

Dalam presentasinya, Fani menjelaskan bahwa awalnya hikayat Sidalupa menceritakan tentang relasi kekeluargaan, konflik antara ayah dan kedua anaknya yang kehilangan kerbau pusaka. Kedua anaknya lari ke hutan yang kemudian terpisah di dalam hutan. Berselang beberapa tahun kemudian didapati oleh masyarakat ketika mencari rotan di hutan, ada dua sosok makhluk berbulu yang menyeramkan yang disebut-disebut sebagai Sidalupa.

Menurut Fani, ada kondisi dilematis melihat eksistensi hikayat khususnya Kabupaten Aceh Barat yang memiliki hikayat yang berjudul Sidalupa tersebut. Hikayat Sidalupa biasanya juga dituturkan oleh orang tua dan guru dari masa ke masa, namun saat ini terkikis oleh perubahan zaman. Melihat kondisi ini, ada fenomena menarik yang dilakukan oleh pelaku teater di Kabupaten Aceh Barat dalam upaya pelestarian hikayat agar tetap hidup. Hikayat ditransformasi ke bentuk seni pertunjukan teater untuk menghadirkan peristiwa yang terdapat pada hikayat Sidalupa.

Melalui seni pertunjukan teater, nilai-nilai kearifan lokal dan semangat yang terdapat pada hikayat Sidalupa tidak hilang. Ada pengembangan bentuk baru dalam penyampaian hikayat kepada masyarakat yaitu dengan cara diperankan menjadi sebuah pertunjukan. Sanggar Seni Datuk Rimba melakukan adaptasi dan pengembangan Hikayat Sidalupa dengan memasukkan cerita sejarah awal masuknya Islam ke Aceh Barat dan peran tokoh ulama dalam mensyiarkan.

Penelitian ini difokuskan pada transformasi dari hikayat Sidalupa ke bentuk seni pertunjukan teater dan pengembangannya dari bentuk teater daerah Aceh menuju pada teater modern. Transformasi hikayat ke bentuk pertunjukan teater dan pengembangannya merupakan usaha pelestarian nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Aceh Barat dan romantisme sejarah.
Proses transformasi dari hikayat ke bentuk teater dan pengembangannya disertai dengan unsur-unsur struktur dan tekstur dramatik yakni tema, alur, penokohan, dialog, suasana dan spektakel yang dipertunjukkan kepada penonton.