Ujian Terbuka dan Tertutup S3 Pascasarjana ISI Surakarta Atas Nama Adri Yandi
Sidang ujian Terbuka dan Tertutup mahasiswa S3 atas nama Adri Yandi, NIM. 17311113 telah dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 2 September 2024 jam 08.30 – 11.30 WIB di Gedung SBSN Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Surakarta. Sidang ini dihadiri oleh dewan penguji dan promotor diantaranya:
- Ketua Penguji: Prof. Dr. Bambang Sunarto, S.Sen., M.Sn.
- Sekreatris: Dr. Drs. Budi Setiyono, M.Si.
- Promotor: Dr. Ranang Agung Sugihartono, S.Pd., M.Sn.
- Ko Promotor: Prof. Dr. Pande Made Sukerta, S.Kar., M.Si.
- Penguji: Dr. Koes Yuliadi, M.Hum.
- Penguji: Dr. Gede Putu Wiranegara, M.Sn.
- Penguji: Dr. Handriyotopo, M.Hum.
- Penguji: Prof. Dr. Sri Rochana W., S.Kar., M.Hum.
- Penguji: Tito Amanda, S.Sos., MA., Ph.D.
Judul disertasi yaitu Gaya bertutur Randai dalam film Rantau‖ merupakan upaya penggabungan bentuk bertutur seni tradisi dengan film dalam mengungkap tema Rantau. Eksplorasi unsur bertutur ―Randai‖ menghasilkan satu bentuk tawaran penuturan film yang berbeda.
Pendekatan yang dilakukan untuk pencapaian konsep tersebut melalui Barapak. Pendekatan yang memposisikan kedua bentuk media seni (film dan Randai) dalam posisi yang seimbang. Menemukan unsur kekuatan dan karakter utama dari kedua bentuk seni tersebut, kemudian disatukan sehingga melahirkan bentuk yang berbeda (hybrid). Pendekatan tersebut memberikan alternatif dalam memilih bentuk dan gaya pengungkapan film. Alternatif tersebut tercermin dari bentuk penceritaan dan wujud visual yang tidak terikat dengan konvensi, sebaliknya menghilangkan sekat dari beberapa bentuk unsur seni. Setiap budaya memiliki local knowledge, seperti tradisi penceritaan yang unik, baik melalui legenda, mitos, cerita rakyat, maupun adat istiadat dan ritual. Eksplorasi cara bertutur budaya lokal dan dialektika kesenian daerah, memperkaya dan memperluas cakupan narasi film. Pembuat film dapat menghadirkan cerita yang lebih autentik dan mendalam, sehingga seni tidak hanya berfungsi sebagai elemen estetika, tetapi juga sebagai medium untuk menyampaikan pesan budaya. Dampaknya mampu memperkaya metode dan cara pengungkapan dalam penciptaan film. Selain itu, terjadi perluasan dari seni pertunjukan tradisi, dengan ruang dan waktu terbatas, menjadi bentuk seni yang bisa hadir di ruang presentasi tak berbatas.
Sedangkan film hadir dengan gaya bertutur yang variatif dengan penambahan unsur bertutur lokal tertentu. Barapak, sangat efektif
dilakukan dalam berkreativitas seni, karena Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beragam. Proses tersebut akan menyuburkan budaya film dengan memberi ruang pada pembuat film untuk melakukan beragam cara dan bentuk, dalam mengekspresikan pemikiran dan kreativitasnya.
