Rilis Berita Ujian Tugas Akhir Tesis Karya Seni – NADIA RIZKY

ISI Surakarta Gelar Ujian Tugas Akhir Tesis Karya Seni: “Sundari: Against Body Shaming” oleh Nadia Rizky Ananda

PPS-ISI-SKA – Surakarta, 14 Agustus 2024 — Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta mengadakan Ujian Tugas Akhir Tesis Karya Seni mahasiswa Program Studi Seni Program Magister. Kali ini, Nadia Rizky Ananda, mahasiswa yang menempuh minat Penciptaan Tari, mempertanggungjawabkan karyanya berjudul “Sundari: Against Body Shaming” di hadapan para penguji. Ujian yang diselenggarakan di Teater Besar ISI Surakarta pada Rabu, 14 Agustus 2024 ini dipimpin oleh Prof. Dr. Dra. Sunarmi, M.Hum sebagai Ketua Dewan Penguji, dengan Dr. RM. Pramutomo, M.Hum sebagai pembimbing, dan Dr. Daryono, S.Kar., M.Hum sebagai penguji.

Karya tari “Sundari: Against Body Shaming” terinspirasi dari pengalaman emosional seorang penari bertubuh gemuk yang berhadapan dengan kritik fisik dari lingkungan sekitarnya. Melalui gerakan tari yang dinamis, tajam, dan ekspresif, Nadia menggambarkan perjalanan batin dari rasa rendah diri menuju penerimaan dan kebebasan diri. Dengan simbolisme gerak, musik, dan pencahayaan, karya ini mengungkap dampak negatif body shaming dan mengeksplorasi pentingnya cinta diri dalam menghadapi standar kecantikan yang ketat di masyarakat. Nadia menyampaikan dalam tesisnya, “Karya ini bukan sekadar ekspresi seni, tetapi juga alat edukasi sosial yang mengajak kita untuk menghargai keanekaragaman tubuh dan menantang pandangan sempit tentang kecantikan.”

Pendekatan yang digunakan dalam karya ini terinspirasi dari logika Immanuel Kant, di mana tubuh dilihat sebagai wujud pengalaman empiris yang membentuk pola kehidupan. Hasil eksplorasi menunjukkan bahwa citra tubuh dan dukungan sosial sangat berperan dalam membentuk kepercayaan diri seseorang. Dengan perspektif interpretasi, karya ini mempersilakan penonton untuk menafsirkan pengalaman body shaming secara pribadi, sehingga membuka ruang refleksi bagi setiap orang yang pernah merasakan kritik serupa.

Mengapa isu ini begitu relevan? Di tengah masyarakat yang mengagungkan standar kecantikan tertentu, karya Nadia “Sundari: Against Body Shaming” menjadi pernyataan berani untuk mencintai diri sendiri di balik tekanan sosial. Karya ini tidak hanya menghibur, namun mendorong penonton untuk mengeksplorasi dan memahami lebih jauh bagaimana seni dapat memerangi stereotip dan merayakan keberagaman manusia.

Penulis: AK. Dawami.