Ujian Tertutup S3 Pascasarjana ISI Surakarta Atas Nama Sumarno

Pada hari Rabu, 17 Januari 2024, Pascasarjana ISI Surakarta menyelenggarakan Ujian Tertutup S3 atas nama Sumarno NIM. 18311107 angkatan tahun 2018
Judul Disertasi: Konsep Pengembangan Desain Mebel Rotan Di Indonesia
Tim Penguji:

  1. Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum. (Ketua Penguji)
  2. Dr. Zulkarnain Mistortoify, M.Hum. (Seketaris Penguji)
  3. Prof. Dr. Drs. Guntur, M.Hum. (Promotor)
  4. Prof. Dr. Dra. Sunarmi, M.Hum. (Ko Promotor I)
  5. Prof. Dr. Nanik Sri Prihatini, S.Kar., M.Si. (Penguji)
  6. Prof. Dr. Rahmanu Widayat, M.Sn. (Penguji)
  7. Prof. Drs. S.P. Gustami, S.U. (Penguji)
  8. Dr. Yan Yan Sunarya, S.Sn., M.Sn. (Penguji)
  9. Dr. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn. (Penguji)

ABSTRAK

Industri mebel rotan merupakan produk unggulan nasional. Perkembangan terkini kapasitas produksinya mengalami penurunan. Desain berperan penting bagi pemberdayaan industri, karena desain merupakan seperangkat sistem dibangun untuk pengembangan produk. Industri tanpa pengembangan desain hanya akan terjebak pada penjualan bahan baku semata. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tuntutan pasar ekspor dan pengaruhnya terhadap pengembangan desain mebel rotan di Indonesia. Kedua, bagaimana desain di dilakukan. Ketiga konsep desain mebel rotan sesuai dengan tuntutan pasar ekspor. Penelitian dilakukan di tiga wilayah sentra industri mebel rotan Indonesia yakni Cirebon, Sukoharjo dan Surabaya. Pendekatan penelitian dengan menggunakan pendekatan fenomenologis terhadap pelaku desain, praktik dan produk desain. Teknik pengumpulan data meliputi studi pustaka, observasi, dan wawancara. Sumber data mencakup nara sumber, artefak, dokumen dan pustaka. Analisis dilakukan dengan Interpretative Phenomenologial Analisis (IPA). Faktor yang mempengaruhi pengembangan desain mebel rotan untuk pasar ekspor meliputi tuntutan kualitas, kuantitas, kontinuitas dan etik. Tuntutan kualitas mencakup aspek teknis dan estetik. Tuntutan kuantitas meliputi produk persatuan dan satu kesatuan produk dalam kontainer. Tuntuan kontinuitas mencakup bahan, tenaga dan keterampilan yang memadai. Tuntutan etik desain adalah terhadap lingkungan alam dan budaya masyarakatnya. Karakteristik bahan, kompleksitas produksi, tuntutan pasar dan kondisi lingkungan sosial budaya mendorong berlangsungnya redistribusi produksi dan desain. Redistribusi desain mencakup pelaku, praktik dan produk. Konsep redistribusi desain pada pelaku desain bersifat personal, interpersonal, maupun sosial. Redistribusi praktek desain ditandai dengan adanya pengalihan hak, kewajiban dan kewenangan, redistribusi kompetensi. Konsep redistribusi penciptaan produk berkait sifat dasar rotan, keberadaan supporting dan bentuknya yang organik.
Kata kunci: pengembangan desain, mebel rotan, konsep.

Dokumentasi: