TEKNIK PEREKAMAN GENDING KLENÉNGAN DALAM KARAWITAN JAWA – Ujian Terbuka S3 Iwan Budi Santoso
PPSISISolo – Pada tanggal 25 Februari 2025, Pascasarjana ISI Surakarta menyelenggarakan ujian Terbuka Program Doktor atas nama Iwan Budi Santoso, NIM. 193121003. Dalam ujiannya Iwan Budi Santosa menyampaikan Disertasi yang berjudul TEKNIK PEREKAMAN GENDING KLENÉNGAN DALAM KARAWITAN JAWA.
Ujian ini menghadirkan tim Penguji, yaitu:
- Prof. Dr. Dra. Sunarmi, M.Hum. (Ketua Penguji)
- Dr. Drs. Budi Setiyono, M.Si. (Sekretaris)
- Prof. Dr. Bambang Sunarto, S.Sen., M.Sn. (Promotor)
- Dr. Zulkarnain Mistortoify, M.Hum. (Ko Promotor I)
- Prof. Dr. Santosa, S.Kar., M.Mus. (Ko Promotor II)
- Dr. Suyoto, S.Kar., M.Hum. (Penguji)
- Askar Widajat Hendarsin, A.A., E.T. (Penguji)
- Dr. AL. Suwardi, S.Kar., M.A. (Penguji)
- Gatot Danar Sulistiyanto (Penguji)
Dalam ujiannya, Iwan Budi Santosa menyampaikan, bahwa perkembangan dunia perekaman karawitan Jawa hingga saat ini cenderung masih menunjukkan sifat industrial. Menurutnya, proses produksi rekaman masih mengedepankan efisiensi dan keseragaman, sehingga kualitas artistik dan keunikan penyajian karawitan Jawa masih belum terakomodasi secara maksimal.
Penelitian Iwan Budi Santosa bertujuan untuk mencari teknik perekaman ideal yang mampu mewadahi artistik dan keunikan karawitan Jawa secara maksimal dengan menggunakan metode kualitatif, yakni metode untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif tentang rekaman karawitan Jawa.
Menurut Iwan Budi Santosa, perekaman ideal yang dimaksud adalah perekaman yang dapat mewadahi estetika gending klenéngan karawitan Jawa. Estetika bunyi dalam sajian komposisi gending karawitan yang dimainkan pengrawit dipengaruhi oleh aturan-aturan yang mengikat. Penyajian para pengrawit terbingkai dalam ragam konsep tipe gending yang sengaja dirancang memiliki kedalaman estetika sendiri-sendiri. Oleh sebab itu dibutuhkan teknik yang ideal untuk perekaman gending klenéngan pada karawitan Jawa katanya lebih lanjut.
Iwan Budi Santosa juga menjelaskan, bahwa teknik live multitrack recording adalah teknik perekaman yang dapat mewadahi seluruh bunyi instrumen musik secara bersamaan pada track atau jalur terpisah. Menurutnya, dua teknik perekaman di atas yang paling representatif untuk merekam gending klenéngan karawitan Jawa adalah, pertama teknik perekaman live mix recording. “Metode perekaman live mix recording adalah teknik perekaman menggunakan peralatan mikrofon yang bila digabungkan dengan perekam audio stereo apa pun akan menghasilkan output sinyal stereo yang berkualitas. Kedua, metode perekaman live multitrack recording dapat merekam instrumen yang berbeda di setiap track atau merekam grup instrumen yang berbeda di setiap track. Kemampuan dua teknik perekaman langsung yang mampu mewadahi seluruh bunyi ricikan secara bersamaan sesuai dengan sifat gending klenéngan karawitan Jawa yang mengutamakan kebersamaan bunyi ricikan dalam satu-kesatuan sajian musik,” jelas Iwan Budi Santosa.
Dalam penelitiannya, Iwan Budi Santoso berhasil menunjukkan bahwa pengetahuan dan unsur garap karawitan Jawa sebagai sumber bunyi menjadi penting untuk bekal kerja rekaman sound engineer.
“Bekal sound engineer dalam rekaman yang wajib diketahui antara lain; 1) memahami karakteristik bunyi setiap ricikan gamelan, 2) memahami kinerja peralatan rekam (karakteristik mikrofon, dan kemampuan DAW), 3) memahami karakteristik ruang bunyi gamelan, antara lain lebar ruang, kedalaman ruang, reverberation time ruang, dan sebaran bunyi dalam ruang, 4) kemampuan memahami karakteristik garap gending klenéngan karawitan Jawa, dan 5) mampu meramu bunyi sesuai garap dan kaedah-kaedah musikal dalam sajian gending klenéngan karawitan Jawa” ujarnya.
Temuan Iwan Budi Santoso ini memberikan kontribusi teoretis berupa hasil reproduksi suara gamelan yang memenuhi representasi yang akurat dan utuh sesuai dengan estetika karawitan Jawa. Temuan ini sekaligus menjadi kebaruan penelitian untuk mengeliminasi kecenderungan perekaman karawitan Jawa yang bersifat industrial.