PENGANUGRAHAN KEHORMATAN DOKTOR HONORIS CAUSA GARIN NUGROHO RIYANTO

Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta memberikan gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) kepada produser dan sutradara film tanah air, Garin Nugroho Riyanto, Selasa (6/12/2022) siang.
Pemberian gelar tersebut merupakan yang pertama dalam sejarah ISI Surakarta.
Garin dirasa pantas mendapatkan penghargaan atas sumbangsih keprofesionalannya dalam dunia perfilman Indonesia dan seringkali mendapatkan prestasi luar biasa lewat karyanya.
Dirinya bahkan berkontribusinya dalam dunia pendidikan akademis dengan mengajar di Institut Seni Indonesia Surakarta.
Terkhusus di Pascasarjana, baik di Program Studi Seni Program Magister (S2) dan Program Studi Seni Program Doktor (S3).
Untuk itu, ISI Surakarta memandang Garin Nugroho pantas diberikan penghargaan dengan pemberian gelar Doktor Kehormatan (Dr. Honoris Causa) bidang seni penciptaan seni film.
“Bagi saya, setiap membuat karya film , selain menuntut pengembangan konsep dan metode , namun juga terdapat keyakinan yang mendasari penciptaan , sering disebut ideologi pengkarya ataupun wacana,” kata Garin, saat memberikan pidatonya di Pendapa GPH. Joyokusumo ISI Surakarta, Selasa (6/12/2022) siang.
”Namun dasar utama seluruh proses karya sekaligus menjadi keyakinan saya, bahwa karya seni memberi sumbangsih yang khas terhadap daya hidup demokrasi, menumbuhkan oasis sebagai mata air bertumbuhnya masyarakat sipil yang berkualitas,” katanya.
Dalam pidatonya, Garin Nugroho juga mendorong kebudayaan sebagai daya hidup kebangsaan.
Kebudayaan menjadi oase masyarakat sipil yang kritis, produktif dan demokratis.
Oleh karena itu, menumbuhkan kebangsaan lewat satu cara pandang, seperti politik atau ekonomi.
“Garin Nugroho secara umum telah memiliki kontribusi dalam mengembangkan konsep keilmuan di bidang penciptaan seni sebagai manifestasi dari konsep ilmu terapan,” kata Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna, dalam Sidang Senat Terbuka yang digelar di Pendopo GPH Joyokusumo ISI Surakarta.
“Menjadikan ekosistem kehidupan berbangsa akan penuh paradoks ketimpangan dengan dasar-dasar pertumbuhan yang tidak memiliki keutuhan konsep berbangsa dan bermasyarakat,” katanya.
Tak hanya itu, Garin juga menampilkan karya seni film yang berkolaborasi dengan seni pertunjukan dalam pementasan dengan judul “Setan Jawa”.
Karya seni kolaboratif film “Setan Jawa” yang telah diproduksi sejak tahun 2017 tersebut merupakan karya yang telah diputar di beberapa negara dan diputar kembali di Teater Besar ISI Surakarta setelah acara seremonial.