Rilis Berita Pertanggungjawaban Ujian Tugas Akhir Tesis Karya Seni – Reno Abdurrahman
Reno Abdurrahman Kembangkan Motif Batik “Sléndhang Biru” untuk Konser Gondrong Gunarto sebagai Bentuk Pelestarian Karya Ki Nartosabdo
PPS-ISI-SKA — Surakarta, 14 Agustus 2024 — Program Studi Seni Program Magister, Fakultas Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menyelenggarakan Ujian Tugas Akhir Tesis Karya Mahasiswa Program Magister Penciptaan Desain Komunikasi Visual di ISI Surakarta, Reno Abdurrahman. Judul ujian tugas akhir tesisnya adalah “Corak Batik Sléndhang Biru: Lagu-Lagu Ki Nartosabdo dalam Merchandise Konser Gondrong Gunarto”. Melalui karyanya ini, Reno mengusung motif batik tematik sebagai upaya melestarikan kekayaan intelektual (KI) Ki Nartosabdo, seorang maestro karawitan dan pedalangan Indonesia. Tesis ini dibimbing oleh Dr. Taufik Murtono, S.Sn., M.Sn. dan diuji oleh Dr. Handriyotopo, S.Sn., M.Sn. sebagai ketua penguji, serta Dr. Aries Budi Marwanto, S.Sn., M.Sn. sebagai penguji.
Dalam karya tesis ini, Reno merancang motif batik khusus bertajuk “Sléndhang Biru”, terinspirasi dari sebelas lagu Ki Nartosabdo yang diaransemen ulang oleh komposer Gondrong Gunarto dalam konser “Sléndhang Biru Tak Pernah Usai”. Gagasan motif batik ini menggunakan metode Design Thinking dari IBM, yang terdiri dari tahapan observasi, refleksi, dan pembuatan. Merchandise batik tematik ini bukan hanya sebagai penanda visual konser, tetapi juga sebagai media promosi yang dapat berfungsi memperkenalkan dan menyebarluaskan karya seni tradisional dalam format modern. Sebagai inovasi visual merchandising, motif batik ini tidak hanya memperkuat identitas konser namun juga memberi peluang ekonomi baru untuk mendukung keberlanjutan pagelaran seni.
“Konsep ini menggabungkan nilai artistik tinggi dengan desain batik tematik yang dapat dikenakan, sehingga selain estetis, juga mempromosikan karya seni tradisional dalam bentuk yang lebih dekat dengan masyarakat luas,” jelasnya dalam tulisan tesisnya. Melalui motif batik “Sléndhang Biru”, diharapkan kekayaan intelektual Ki Nartosabdo bisa lebih luas dikenal masyarakat, sementara merchandise konser ini akan menjadi medium untuk menumbuhkan minat masyarakat pada warisan budaya tradisi untuk beradaptasi terhadap kekinian medium.
Disamping itu, Reno berharap bahwa motif batik “Sléndhang Biru” akan menjadi ikon yang terus dikenang dalam perjalanan seni pertunjukan Gondrong Gunarto. Merchandise batik ini dirancang agar dapat dikenakan dan menjadi bagian dari keseharian, memungkinkan masyarakat luas untuk membawa serta bagian dari seni tradisional Ki Nartosabdo dalam kehidupan modern.
Penulis: AK. Dawami.