Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta mengadakan ”7th International and Interdisciplinary Conference on Arts Creation and Studies 2024”
Hari ini (29/8) Pascasarjana ISI Surakarta mengadakan seminar internasional berjudul ”7th International and Interdisciplinary Conference on Arts Creation and Studies 2024” di Gedung Multi Matra Borders, Kampus FSRD ISI Surakarta. Acara ini diadakan melalui kerjasama Pascasarjana ISI Surakarta dengan Solo International Performing Arts (SIPA) 2024. Penyelenggaraan konferensi internasional ini bertema “Cross Culture Borders”.
”Terima kasih kepada seluruh pembicara dan peserta. Marilah kita gunakan acara ini sebagai ruang penuangan gagasan dan ide-ide kreativitas yang tak terbatas,” kata Prof. Dr. Dra. Sunarmi, M.Hum, selaku direktur Pascasarjana ISI Surakarta ketika pembukaan seminar internasional ini. Pembukaan ditandai dengan Prof. Dra. Sunarmi, M.Hum menggoreskan kuas pada karya lukisan di depan panggung sebagai simbol acara dimulai.
Pada seminar ini juga diadakan penandatanganan MoU kerjasama antara Pascasarjana ISI Surakarta yang diwakili oleh Prof. Dr. Dra. Sunarmi, M.Hum selaku direktur Pascasarjana ISI Surakarta dengan SIPA yang diwakili oleh Dra. Irawati Kusumorasri, M.Sn. selaku direktur SIPA. Rektor ISI Surakarta, Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum., mengutarakan “SIPA sebagai ciri Kota Solo. Kegiatan SIPA juga (perlu) dibawa ke ISI. (Melalui) kerjasama ini banyak hal-hal yang bisa dikerjakan bersama, sehingga hasilnya bermanfaat untuk bersama.”
Acara dilanjutkan dengan senimar oleh lima (5) pembicara kunci dari pelbagai negara; Prof. Carol Brown, MA., PhD dari Universitas Melbourne, Australia; Misaki Kishi dari Sokendai, Jepang; Dr. Cung Ji Pyon dari Vice President Center for Asian Music Studies, Korea Selatan; Harmilyanti Sulistyani, S.T., M.Sc., Ph.D dari ISI Surakarta, Indonesia; dan Prof. Dr. Rene T.A. Lysloff dari Universitas California, Amerika Serikat.
Acara ini akan dilanjutkan dengan pemaparan tulisan oleh presenter yang telah terpilih untuk menyampaikan gagasan-gagasan tentang seni. Selama satu hari penuh seminar ini menjadi ajang untuk bertukar pemikiran untuk pengembangan seni.
Prof. Carol Brown menekankan bahwa tantangan terhadap seni tari (melalui koreografi) memiliki tantangan untuk dapat bermanfaat untuk isu-isu sosial yang hari ini terjadi. Bagaimana komunitas seni dapat lebih berdampak pada masa depan.
—
[AK. D]
Berikut ini dokumentasinya: