Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta melakukan FGD untuk Penyusunan Dokumen RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau)

Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta melakukan FGD untuk Penyusunan Dokumen RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau)

Hari ini (15/8) Pascasarjana ISI Surakarta melakukan pembukaan Focus Group Discussion (FGD) sebagai persiapan untuk Penyusunan Dokumen RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) di ruang Grand Rukmi, Lor in Hotel, Karanganyar. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis-Jumat, 15-16 Agustus 2024. FGD ini menghadirkan Prof. Dr. Wagiran, S.Pd., M.Pd. dan Dr. Fifti Istiklaili, S.KM, M.Kes. Dua (2) pemantik ini mengawali diskusi untuk memperkuat program RPL di Pascasarjana ISI Surakarta. RPL adalah pengakuan atas Capaian Pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal, nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan formal dan untuk melakukan penyetaraan dengan kualifikasi tertentu.

Dalam FGD ini dihadiri oleh stakeholder ISI Surakarta, calon mahasiswa, seniman, calon penilai RPL, dan pihak terkait dengan penyusunan dokumen RPL. Tujuan acara FGD ini adalah untuk pengembangan pascasarjana ISI Surakarta untuk memfasilitasi anak bangsa yang ingin melanjutkan studi pada program pascasarjana. ”Perlu ada pengakuan terhadap seniman-seniman hebat di Indonesia yang memiliki kiprah luarbiasa, yang dapat diakui dalam bidang magister seni. Kita ikut andil dalam penguatan budaya nusantara, melalui RPL ini,” tegas Prof. Dr. Dra. Sunarmi, M.Hum, selaku direktur Pascasarjana ISI Surakarta ketika pembukaan diskusi ini.

”RPL itu bukan prodi baru, RPL merupakan proses masuknya saja. Apabila dia (melalui) reguler, dia melalui seleksi reguler, namun kalau jalur RPL memiliki rekognisi dari pencapaian pembelajaran dari informal maupun formal sesuai prodi yang dituju,” jelas Dr. Fifti Istiklaili, S.KM, M.Kes. ketika menjelaskan RPL. Secara teknis, nantinya calon mahasiswa menilai diri sendiri (portofolio) sesuai dengan kurikulum di program studi seni program magister, kemudian akan dinilai oleh tim penilai melalui serangkaian tes yang telah ditetapkan oleh prodi.

”RPL ini akan bermanfaat untuk anak bangsa yang memiliki kompetensi seni, peluang ini perlu diwadahi oleh ISI Surakarta. (Program studi) S1 sudah, ini S2. FGD ini akan memperkuat dari gambaran yang jelas untuk meyakinkan terhadap pengelola, akan menjadi penilai, pengelola, dalam pelaksanaan RPL di pascasarjana ISI Surakarta,” jelas Rektor ISI Surakarta, Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar, M.Hum. ketika membuka acara ini. Hal ini merupakan kesempatan bagi seniman-seniman yang memiliki karya-karya hebat dan ingin melanjutkan studi magister di ISI Surakarta.

Berikut ini dokumentasinya:

Share this post


n