Ujian Kelayakan Disertasi Pascasarjana ISI Surakarta Atas Nama Angga Eka Karina
Pada hari jumat, tanggal 1 Maret 2024, Pascasarjana ISI Surakarta menyelenggarakan ujian Kelayakan Disertasi atas nama Angga Eka Karina, NIM 213121020d
Judul Tugas Akhir: ‘’Konsep Uroh Dalam Kesenian Rapai Pase di Aceh Utara’
Tim Penuji:
- Prof. Dr. Dra. Sunarmi, M. Hum. (Ketua Penguji)
- Dr. Drs. Budi Setiyono, M.Si. (Sekretaris)
- Prof. Dr. Bambang Sunarto, S.Sen., M.Sn. (Promotor)
- Prof. Dr. Drs. Yusri Yusuf, M. Pd. (Ko Promotor I)
- Dr. Zulkarnain Mistortoify, M. Hum. (Ko Promotor II)
- Dr. Drs. Tito Seto Budi, M. Si. (Penguji)
- Dr. Aris Setiawan, S. Sn., M. Sn. (Penguji)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konsep estetika uroh dalam kesenian Rapai Pase di Aceh Utara. Uroh merupakan istilah emik komunitas Aceh Utara yang dimaknai sebagai kualitas suara gemuruh (auditif) yang dihasilkan dalam pertunjukan Rapai Pase. Namun suara ini tidak sekedar gemuruh, melainkan juga terdapat fenomena penting seperti fenomena musikal, pertunjukan, budaya dan sosial yang dapat mencirikan konsep keindahan lokal komunitas Aceh Utara. Konstruksi uroh sebagai konsep estetika Aceh Utara belum pernah dibahas, khususnya dalam penelitian terhadap kesenian Rapai Pase. Masalah penelitian ini mengungkap musikalitas uroh, pewujudan uroh dalam pertunjukan dan uroh dalam kehidupan sosial Aceh Utara. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologis. Melalui penalaran induktif, penelitian ini memandang sumber pengetahuan berada pada individual dan komunal pemilik kesenian Rapai Pase di Aceh Utara. Sumber data primer diperoleh melalui observasi langsung, rekaman audio visual dan wawancara mendalam dengan syeh dan penabuh Rapai Pase. Data dari sumber sekunder berupa jurnal-jurnal yang berkaitan dengan Rapai Pase jurnal, buku, media online, video, dan arsip catatan yang ada di Dinas Kebudayaan Provinsi Aceh. Analisis data dilakukan dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa musikalitas uroh terbentuk oleh organologi, akustika, teknik tabuh dan pola ritme Rapai Pase. Uroh dalam pertunjukan terdiri dari peran penabuh Rapai Pase, kostum, seung, wasit, taktik, tantangan, ekspresi pemusik dan ekspresi penonton. Uroh dalam kehidupan sosial memiliki makna yang mempengaruhi struktur sosial, norma, identitas sosial komunitas Aceh Utara. Konsep uroh juga telah melahirkan spirit ekologi, spirit kohesi sosial dan menghasilkan relasi transendental. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa uroh sebagai konsep estetika, tidak sebatas persoalan musikal dan pertunjukan Rapai Pase. Konsep uroh adalah manifestasi falsafah meusaboh dan meutaloe wareh dalam merawat kohesi sosial komunitas Aceh Utara serta memiliki makna mendalam terhadap relasi transendal estetika tauhid. Uroh sebagai gagasan konseptual keindahan dapat digunakan dalam penelitian yang lebih luas di konteks lain misalnya dalam politik kebudayaan Aceh, kajian sosio artistik dan penelitian konvervasi hutan khususnya vegetasi pohon tualang.
Kata kunci: Estetika, Rapai Pase, Kohesi Sosial, Transendental, Aceh Utara
Dokumentasi