Ujian Terbuka Disertasi atas nama Andhika Putra Herwanto

Ujian Terbuka Disertasi atas nama Andhika Putra Herwanto

Pada hari Selasa, 21 November 2023 Pascasarjana ISI Surakarta menyelenggarakan Ujian Terbuka Disertasi atas nama Andhika Putra Herwanto NIM. 203121003 angkatan tahun 2020
Ketua Penguji: Prof. Dr. Dra. Sunarmi, M.Hum.
Promotor: Prof. Dr. Bambang Sunarto, S.Sen., M.Sn.
Judul Tugas Akhir: Visual Branding Pada Spanduk Warung Tenda Pecel Lele Lamongan

ABSTRAK

Penelitian disertasi dengan judul “Visual Branding Pada Spanduk Warung Pecel Lele Lamongan”. Perspektif kajian difokuskan pada spanduk sebagai media visual branding. Warung pecel lele Lomongan merupakan salah satu UMKM sub sektor kuliner yang tersebar hampir di seluruh kota di Indonesia. Kuliner ini mengesankan adanya selera adaptif di masyarakat. Kuliner yang mencitrakan sebagai lele, bawal, nila, kakap, kepiting, cumi-cumi, udang, burung dara, ayam, dan bebek goreng yang disajikan bersama sambal dengan sayur lalap merupakan menu standar bagi kalangan tertentu. Spanduk warung pecel lele Lamongan juga tersebar di banyak kota.
Wujud spanduk tersebut berupa kain horizontal, yang di dalamnya berisi teks, warna dan ilustrasi produk kuliner warung pecel lele yang satu sama lain relatif sama. Perbedaan dari tiap spanduk hanya terletak pada teks identitas warung saja. Biasanya tertulis nama pemilik, menu makanan atau nama warung pecel lele.
Spanduk tersebut dimaksudkan sebagai upaya pedagang untuk memberikan informasi kepada calon pembeli mengenai produk kuliner dagangan mereka. Artinya, spanduk merupakan sarana komunikasi bagi pedagang untuk menentukan posisi produk warung pecel lele Lamongan di tengah-tengah pasar kuliner. Spanduk warung pecel lele Lamongan juga berfungsi visual branding bagi komunitas pedagang pecel lele Lamongan.
Merek merupakan nama dan simbol yang mengacu pada identitas dan citra perusahaan atau organisasi yang membedakan dengan perusahaan lain melekat dipikiran maupun hati konsumen.
Visual branding menggunakan elemen seperti warna, tipografi, dan ilustrasi guna menimbulkan pengaruh kepada khalayak. Elemen-elemen tersebut dapat membentuk karakter dan identitas komersial sehingga pelanggan dapat memahami dan mengingat keistimewa dari merek. Secara emosional identitas tersebut dapat menghubungkan khalayak dengan merek. Dalam konteks yang lebih luas, visual branding merupakan pertemuan antara budaya, ekonomi, estetika, dan komoditas yang saling bersilangan.
Pemilihan objek ini didasarkan pada pemahaman bahwa warung pecel lele Lamongan adalah usaha perorangan. Namun, usaha tersebut memiliki beberapa ciri seperti usaha waralaba, seperti dalam hal kesamaan publikasi dan sebaran distribusi yang luas. Spanduk warung pecel lele Lamongan memiliki ciri visual yang sama dengan sebaran wilayah yang luas seperti usaha waralaba. Dasar pemilihan visual branding sebagai perspektif adalah pemahaman bahwa spanduk merupakan media pedagang untuk menyampaikan informasi produk. Spanduk warung pecel lele Lamongan adalah satu-satunya media untuk mempromosikan produk kuliner warung pecel lele Lamongan. Spanduk tersebut telah mampu mencitrakan posisi produk kuliner warung pecel lele Lamongan di tengah-tengah pasar kuliner lainnya. Penelitian ini akan memfokuskan kajian pada (1) latar belakang penggunaan spanduk oleh warung pecel lele Lamongan, (2) elaborasi bentuk spanduk yang digunakan warung pecel lele Lamongan, dan (3) penemuan strategi visual branding warung pecel lele Lamongan. Metode Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Holistik guna mengungkapkan alasan genetik latar belakang penggunaan spanduk oleh pedagang pecel lele Lamongan. Kedua objektif guna mengungkapkan bentuk spanduk yang digunakan oleh pedagang pecel lele Lamongan. Ketiga, afektif guna mengungkapkan strategi visual branding pecel lele Lamongan. Analisis guna menjawab tujuan pertama dilakukan interaksi data analisis dengan pendekatan hubungan antar konsep untuk menemukan latar belakang penggunaan spanduk oleh pedagang warung pecel lele Lamongan.
Pendekatan hubungan antar konsep didapatkan dari intersubyektifitas sumber narasumber. Analisis guna menjawab rumusan kedua dilakukan analisis interpretasi data dengan pendekatan formal dan komunikasi untuk menemukan bentuk spanduk pecel lele Lamongan. Analisis ketiga Untuk
menjawab tujuan ke tiga dilakukan pendekatan hubungan antar konsep untuk menemukan strategi visual branding. Pendekatan hubungan antar konsep didapatkan dari intersubyektifitas sumber narasumber.
Hasil dari penelitian ini yaitu strategi visual branding yang dilakukan warung pecel lele Lamongan merupakan sebuah visual branding kolektif. Visual branding kolektif dilakukan oleh merek kolektif. Merek kolektif yang dimaksud adalah merek warung pecel lele Lamongan. Relasi antara usaha
dengan strategi visual branding pada akhirnya menghasilkan ekosistem usaha kolektif.

Kata Kunci : Visual Branding, Spanduk, Pecel Lele Lamongan

Dokumentasi:

Share this post


n