Ujian Kelayakan Disertasi Pascasarjana ISI Surakarta Atas Nama Matheus Wasi Bantolo
Kamis, 19 Oktober 2023 Ujian Kelayakan Disertasi atas nama Matheus Wasi Bantolo NIM. 21312024 angkatan tahun 2021
Ketua Penguji: Dr. I Nyoman Sukerna, S.Kar., M.Hum.
Promotor: Prof. Dr. Pande Made Sukerta, S.Kar., M.Si.
Judul Tugas Akhir: Laras Loka Lampah Nembang Mbeksa sebagai Sarana Kebugaran Jiwa Raga
ABSTRAK
Penelitian artistik ”Laras Loka Lampah: Nembang Mbeksa sebagai Sarana Kebugaran Jiwa Raga” merupakan penelitian penciptaan karya peristiwa seni sebagai representasi kesatuan ekspresi nembang mbeksa dalam mencapai cara pandang kebugaran masyarakat Jawa. Laras yang dimaknai sebagai keseimbangan jiwa raga menjadi pandangan masyarakat Jawa tentang kebugaran dicapai melalui perjalanan semesta diri dan raya atau Loka Lampah melalui nembang mbeksa. Penelitian penciptaan ini adalah hasil dari pengembaraan dan dialektikal antara empirik dan teoritik.
Tujuan penelitian ini adalah pembentukan kembali suatu fenomena menjadi perilaku hidup dan kesadaran kontinyuitas berolah nembang mbeksa, serta menjadi potensi menginspirasi budaya Nusantara lain yang memiliki fenomena setara sebagai satu kesatuan entitas maupun identitas untuk mencapai kebugaran jiwa raga.
Landasan konseptual yang digunakan untuk membangun konsep penciptaan serta sebagai pijakan pembahasan tentang: cara pandang kesadaran penuh akan kebugaran dalam Serat Weddataya, Serat Weddhatama, Kawruh Jiwa; Keberadaan fenomena suara, ketubuhan, dan lenggot bawa sebagai dasar pemikiran nembang mbeksa disampaikan dalam Serat Sastra Gendhing dan Serat Kridhwayangga. Metode yang digunakan adalah metode penelitian artistik dengan pendekatan autoetnografi, sedangkan penciptaan seni menggunakan metode penciptaan dialogis yang dihasilkan dari perjalanan berkarya pencipta.
Perjalanan diri dan berkarya mendasari gaya penciptaan dan cara pandang dalam karya hingga perjumpaan dengan fenomena nembang mbeksa dan laras. Metode dialogis menjadi jalan informatif bagi perumusan konsep dan perwujudan serta konfirmatif dalam pembahasan dan refleksi karya. Laras Loka Lampah berbentuk peristiwa seni dengan model presentasi workshop interaktif performatif. Pengembaraan dialogis empirik dan teoritik dalam eksplorasi hingga mewujudkan karya menghasilkan ura-ura ngawet yang menjadi inti ketubuhan nembang mbeksa membentuk secara natural berbalut keindahan pencapaian core stability dengan level capaian ngraga, nglampah, ngrasa, dan naya. Puncak capaian naya bersubstansi suwung atau sunyaruri yang berarti keheningan penuh kesadaran kebijaksanaan, kejujuran, keyakinan, kebahagiaan, dan cinta sebagaimana kemurnian jiwa anak-anak.
Kata kunci: Penelitian Artistik, Laras Loka Lampah, Nembang Mbeksa, Kebugaran
Dokumentasi: