Ujian Kelayakan Disertasi Pascasarjana ISI Surakarta Atas Nama Romi Nursyam
Pada hari Rabu, 2 Agustus 2023, Pascasarjana ISI Surakarta menyelenggarakan Ujian Kelayakan Disertasi an. Romi Nursyam NIM. 203121001 angkatan tahun 2020
Ketua penguji: Prof. Dr. Dra. Sunarmi, M.Hum.
Promotor: Prof. Dr. Sri Rochana W., S.Kar., M.Hum.
Judul tugas akhir: Basurah: Silek Tuo Silek Ma’rifaik
ABSTRAK
Karya tari Basurah ini mengangkat objek penciptaan tentang nilai religius yang ada dalam Silek Tuo dari perspektif bentuk dan mkana serta aktivitas belajar baca Al Qur’an di Surau dengan memanfaatkan digitalisasi. Penggarapan bentuk ditekankan pada gerak tagak Alif, tagak Lam, tagak Lam, dan tagak Hu, jika digabungkan menjadi nama Tuhan, yaitu Allah. Adapun tujuan penciptaan karya tari Basurah ini adalah untuk menggali dan memahami nilai religi, nilai estetika, etika, eksistensi, dan fungsi dari Silek Tuo dan Surau yang ada di Minangkabau, khususnya di Nagari Paninggahan, sedangkan tujuan pokok adalah untuk menciptakan karya tari sebagai penggambaran nilai-nilai religius Islam yang berkaitan dengan Ketuhanan dalam Silek Tuo yang ada di Surau dan eksistensi Surau itu sendiri dahulu dan sekarang, menggunakan pendekatan Hiperkreatif yang digarap berdasarkan konsep koreografi lingkungan serta melibatkan elemen utama dan elemen pendukung tari, seperti gerak, musik, kostum, tata rias, properti, setting, lighting, dan lainnya. Metode penciptaan karya tari Basurah menggunakan pendekatan Hiperkreatif. Hiperkreatif, terdiri dari tiga tahap, yaitu: Critical Reality, Object Interpretation, dan Studio Process. Sedangkan langkah-langkah dalam proses penciptaan karya tari ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: Eksperimen, Eksplorasi, Reeksplorasi, Intuisi, Konstruksi, Rework. Hasil yang diperoleh selama proses penciptaan karya tari Basurah adalah bentuk Silek yang tidak terlalu terikat dengan bentuk, melainkan Silek yang lebih menekan pada bentuk komunikasi yang intim dan integrasi diri dengan Allah Sang Pencipta yang dikenal dengan Silek Ma’rifaik. Bagulimang dalam Syariaik, baiyo bana dalam Tarikaik, batanang dalam Hakikaik, sarato lanyap dalam Ma’rifaik, nan hakikaik Silek Ma’rifaik, bakato jo KalamNyo, tubuah manggarik jo KudaraikNyo, mato mancaliak jo BasharNyo, talingo mandanga jo Sama’Nyo, mangatahui jo IlmuNyo, bakandak jo IradaikNyo, Laa haula walaa quwata illabillahil aliyyulazim. Selain dari itu proses ini juga menghasilkan sebuah metode dalam penciptaan, yang disebut Hiperkreatifdengan tiga tahapannya.Setelah masyarakat menonton karya tari Basurah ini, diharapkanmunculnya rasa memiliki yang tinggi terhadap tradisi Silek Tuo dan Surau,sehingga karya ini bermanfaat bagi masyarakat Minangkabau yang ada di perantauan sebagai bentuk penyadaran terhadap tradisi Silek Tuo yangmemiliki nilai religi dan makna yang sangat dalam.
Kata Kunci: Basurah, Silek Ma’rifaik, Religius
Berikut ini dokumentasinya: